Pasoepati komunitas suporter Persis Solo, telah mengirimkan karangan bunga tanda duka cita ke kediaman Fajar. Selain itu, ucapan duka juga datang dari Slemania, komunitas suporter PSS Sleman lainnya dan berbagai suporter klub BRI Liga 1 .
Nyanyian Rohani 16 yang berjudul “Sekarang B’ri Syukur” adalah salah satu Nyanyian Gerejawi yang sangat terkenal dan telah dinyanyikan sejak tahun 1600-an. Lagu ini berisi ajakan untuk bersyukur dan membesarkan nama Tuhan. Juga pengakuan tentang betapa luar biasanya anugerah dan mujizat berkat Tuhan. Ternyata lagu ungkapan syukur ini diciptakan dalam situasi penuh pergumulan dan derita. Lagu ini syairnya di tulis oleh Pdt. Martin Rinckart kemudian melodinya digubah oleh Johann Crugger seorang komponis terkenal dari Jerman. Martin Rinckart lahir di Kota Eilenberg Jerman. Ia seorang anak tukang perunggu yang kehidupan keluarganya pas – pasan. Martin remaja aktif di gereja dan menjadi anggota paduan suara Gereja St. Thomas di Lepzig Jerman. Martin bercita – cita menjadi Pendeta. Ia harus bekerja dan belajar sangat keras hingga Lulus dari Universitas Leipzig. Perjuangannya tidak sia – sia, Martin Rinckart menjadi Pendeta dan ditempatkan di Eilenberg, kota kelahirannya. Namun masa – masa itu adalah masa perang sedang bergolak di Jerman di tahun 1618-1648. Perang bergolak, Wabah penyakit sampar melanda, dan kelaparan terjadi di Eilenberg. Pdt. Martin bergumul dalam derita keluarganya yang semakin terhimpit secara ekonomi tapi juga derita umat Tuhan yang menjadi korban perang, sakit dan mati kelaparan. Betapa beratnya pergumulannya karena adakalanya Pdt. Martin harus memimpin kebaktian pemakaman sebanyak 40 – 50 kali dalam satu hari. Namun melewati masa pergumulan dan derita itu, Pdt. Martin mengakui bahwa jemaat tidak dapat melewati gumul dan derita itu, dengan belas kasihan manusia. Gumul dan derita itu dapat dilewati hanya karena anugerah Tuhan, hanya mujizat Tuhan. Karena itu ayat 2 lagu ini berbunyi “Roh Tuhan memberi kekuatan dan t’rang di atas bah’ya maut, kuasaNya menang”. Pengalaman iman Pdt. Martin dan jemaat di Leipzig memberi pelajaran iman bahwa meskipun mengalami pergumulan dan derita tapi pengharapan di dalam Tuhan dan ungkapan syukur kepada Allah dapat menguatkan iman mereka Apa yang dialami oleh Pdt. Martin, juga sudah dialami oleh Rasul Paulus. Dalam bacaan kita Paulus mengajak jemaat di Filipi untuk bersukacita. “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan”. Waktu itu Paulus sedang mengalami derita, dipenjarakan karena pekerjaan pemberitaan Injil. Jemaat di Filipi juga sedang mengalami derita. Jemaat mengalami penganiayaan karena iman kepada Kristus. Tapi Paulus tidak marah. Paulus juga tidak menyesali nasibnya. Paulus justru mengajak jemaat untuk bersukacita. Paulus mengingatkan jemaat dan Filipi juga keluarga dan kita semua bahwa sukacita orang percaya tidak tergantung pada kondisi yang dialami. Sumber sukacita kita adalah kehadiran Kristus yang menyertai kita dalam segala situasi. Jika Kristus hadir maka apapun yang dialami termasuk dukacita yang terjadi tanpa di duga karena kehilangan buah cinta dalam keluarga besar. Dukacita itu hanya dapat dihadapi Keluarga dengan kekuatan yang diberikan Kristus. Di dalam Tuhan kita mengalami sukacita yang sejati. Sukacita sejati yang tidak bergantung kepada situasi atau peristiwa-peristiwa tertentu tapi sukacita yang keluar dari hati dan jiwa yang dipenuhi oleh damai sejahtera Allah. Sukacita dari Kristus juga berkaitan erat dengan kebaikan hati. Paulus menasihati jemaat untuk tetap bersukacita dan bersyukur. Menggumuli semua hal dalam doa, menyatakan kebaikan hati kepada semua orang karena setiap orang percaya mengalami kehadiran Kristus dan kasih Kristus. Dengan demikian kita dapat mengalami damai sejahtera Allah. Seperti yang dialami oleh Pdt. Martin Rinckart sehingga ia dapat mengarang lagu “Sekarang Bri Syukur” walau di tengah derita juga yang dialami oleh Paulus dan yang dialami oleh Keluarga bahwa hanya oleh anugerah Allah dalam Tuhan Yesus sajalah yang mendatangkan sukacita dan ucapan syukur dalam kehidupan kita. Saat kesedihan, derita dan kecemasan terjadi maka bergumullah dan bawalah semuanya dalam doa. Doa dan ucapan syukur membuat kita mengalami damai sejahtera Allah sehingga kita tetap bersyukur dan bersukacita di dalam Tuhan. Kita dapat membubungkan pujian kepada Allah dan mengaku dengan iman “Engkaulah yang besar selama- lamanya”. Tuhanlah yang besar diatas segala gumul dan derita. Dalam kasih dan kuasa Tuhan yang besar Tuhan merangkul keluarga dan kita semua dalam dukacita ini. Tuhan memampukan kita bersyukur dalam derita. Dan dalam duka serta derita, iman kita bertumbuh. Amin.
Dihiasidengan polesan kuningan dan kain yang indah, Royal Scotsman hanya dapat menampung 40 penumpang sekaligus. Perjalanan kerajaan ini diisi dengan minuman anggur mahal, makanan lezat yang menggiurkan, dan tempat-tempat indah. Kemenhub Sampaikan Duka Cita dan Akan Investigasi 10 hari lalu. Odong-odong Tertabrak Kereta, Kemenhub Sampaikan
Minggu, 11 Juli 2021 Baca 1 Tesalonika 413-18 413 Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. 414 Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. 415 Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. 416 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; 417 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. 418 Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini. Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia c LAI 1974 Kami tidak mau, . . . kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. —1 Tesalonika 413 Dalam perjalanan menuju bandara Heathrow, London, pengemudi taksi menceritakan kisah hidupnya kepada kami. Ia tiba di Inggris seorang diri saat berusia lima belas tahun, dengan tujuan menjauhi kehidupan yang sulit dan peperangan di kampung halamannya. Sekarang, sebelas tahun kemudian, ia sudah berumah tangga dan dapat menafkahi keluarganya, sesuatu yang tidak dapat dilakukan sekiranya ia masih tinggal di negaranya. Namun, ia juga sedih karena ia masih terpisah dengan keluarga dan saudara-saudara kandungnya. Ia mengatakan bahwa perjalanan hidupnya yang berat itu tidak terasa lengkap jika ia belum bisa berkumpul kembali dengan keluarganya. Terpisah dari orang-orang yang kita kasihi dalam hidup ini memang berat, tetapi kehilangan orang terkasih karena kematian terasa lebih berat dan membekaskan rasa kehilangan yang tidak akan teratasi hingga kita bertemu kembali dengan mereka. Kepada jemaat mula-mula di Tesalonika yang merenungkan tentang kematian, Paulus menulis, “Kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan” 1Tes. 413. Ia menjelaskan bahwa sebagai orang percaya di dalam Tuhan Yesus, kita dapat hidup dengan pengharapan akan bertemu lagi dengan mereka—untuk bersama-sama selamanya di hadirat Kristus Tidak ada pengalaman hidup yang meninggalkan bekas begitu mendalam seperti perpisahan, tetapi di dalam Yesus kita memiliki pengharapan untuk dipersatukan kembali. Di tengah dukacita dan kehilangan, janji tersebut dapat memberikan kepada kita penghiburan yang kita butuhkan —Bill Crowder WAWASAN Para ahli memperkirakan populasi Tesalonika pada abad pertama sekitar jiwa—kota yang sangat besar pada masa itu. Sebagai komunitas pelabuhan di Laut Aegea, Tesalonika adalah kota persimpangan penting yang menjadi titik pertemuan perdagangan dan kegiatan militer Romawi. Dominasi agama Yunani yang menyembah berhala, ditambah penduduk Yahudi yang vokal, menjadikan kondisi kota itu sebagai tantangan bagi jemaat Tuhan di Tesalonika. Tantangan-tantangan tersebut mengakibatkan penganiayaan berat, terutama dari para pemimpin rumah ibadat Yahudi. Setelah Paulus berkhotbah di rumah ibadat Yahudi selama tiga hari Sabat berturut-turut lihat Kisah Para Rasul 171-4, para pemimpin Yahudi menanggapi dengan kekerasan dan menuduh Paulus berkhianat kepada Kaisar Dari awal penuh gejolak itu, tumbuhlah salah satu jemaat paling signifikan pada era Perjanjian Baru—jemaat yang oleh para ahli dianggap sebagai teladan ideal komunitas orang percaya 1 Tesalonika 17. —Bill Crowder Bagaimana kematian orang terkasih telah meninggalkan bekas dalam hidupmu? Bagaimana cara Yesus menyediakan pertolongan dan pengharapan yang kamu butuhkan? Bapa, tidak ada satu hal pun di dunia yang dapat mengisi kekosongan hati yang kualami karena kematian orang yang kukasihi. Dekatkanlah diriku kepada-Mu agar aku terhibur oleh kasih dan karunia-Mu. Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 1-3; Kisah Para Rasul 171-15
SuporterPSIM Yogyakarta Mataram Independent (Maident) menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Tri Fajar Firmansyah. msn kembali ke beranda msn berita pencarian web
Renungan Harian Misioner Jumat, 22 Mei 2020 Hari Biasa Pekan Paskah VI P. S. Rita dr Cascia Kis. 189-18; Mzm. 472-3,4-5,6-7; Yoh. 1620-23a 1620 “Aku berkata kepadamu Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.” 1621 “Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.” 1622 “Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.” 1623 “Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku.” Dalam amanat perpisahan dengan para murid-Nya, Yesus memberi tahu terlebih dahulu bahwa mereka akan mengalami dukacita. Beberapa hal yang menjadi alasan adalah sebagai berikut Pertama, mereka akan kehilangan sebuah figur yang sudah dekat, tidak hanya secara emosional tetapi juga spiritual. Kedekatan yang sudah sedemikian dalam tentu akan meninggalkan “rongga” di dalam dada para murid. Bagi yang telah mengalami ditinggalkan oleh orang tua, pasangan hidup, atau anak, tentu bisa merasakan sendiri apa arti sebuah kehilangan. Ada sesuatu yang “hilang” dalam hidup ini. Kedua, sikap dunia yang anti Kristus, akan membuat para murid-Nya menangis dan meratap. Dunia yang pada waktu itu diwakili oleh kaum Farisi dan Ahli Taurat jutru akan bergembira. Bagi mereka, dengan kematian Yesus, maka para murid-Nya tidak akan lagi menjadi gangguan. Bisa jadi mereka berkata dalam hati “Kita telah menyingkirkan pemimpin mereka, dan tidak ada lagi satu kelompok orang yang menentang kita. Kita aman.” Ketiga, dukacita para murid menjadi semakin dalam karena apa yang mereka harapkan tidak menjadi kenyataan. Kekecewaan inilah yang di kemudian hari terbukti pada diri kedua murid yang berjalan pulang menuju Emaus, seperti terungkap dalam kata-kata ini “Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel” Luk. 24 19-21. Kematian Yesus di kayu salib benar-benar menjadi tragedi bagi mereka. Tiga hari lamanya mereka berduka. Tetapi dukacita berubah seketika menjadi sukacita tatkala Yesus bangkit dari alam maut. Kebangkitan mengubah segalanya. Salib bukan lagi tragedi melainkan kemenangan. Bagi Paulus, salib justru adalah “kemuliannya” Gal. 614. Wejangan Yesus kiranya menjadi kekuatan spiritual hidup ini, terlebih ketika kita mengalami berbagai macam pencobaan dan penderitaan di tengah pandemi yang berkepanjangan ini. Inilah saatnya kita membaca Kitab Suci yang selalu mengingatkan kita untuk percaya bahwa Dia tetap hadir dan menyertai perjalanan hidup umat-Nya. Inilah saatnya kita memohon kasih karunia-Nya agar kita tetap kuat dalam bertahan. Paulus sangat yakin bahwa kekuatan yang berlimpah-limpah dalam dirinya bukan berasal dari manusia, melainkan dari Allah “Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa” 2 Kor. 48-9. Hanya kasih karunia Allah yang dapat membuat kita tetap bersukacita saat ini. Bersukacita dalam penderitaan bukanlah sesuatu yang mustahil. Paulus menyaksikan sendiri bagaimana kasih karunia Allah itu telah diberikan kepada jemaat di Makedonia “Mereka dicobai dengan berat dalam pelbagai macam penderitaan, tetapi sukacita mereka meluap” 2 Kor. 12. Akhirnya marilah kita percaya akan firman ini, bahwa penderitaan yang kita alami tidaklah sebanding dengan kemuliaan yang akan kita terima. RP. Anton Rosari, SVD – Imam Keuskupan Bogor DOA PERSEMBAHAN HARIAN Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini. Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi Pembimbing dan Kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi Kasih-Mu. Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Bunda Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa Suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan ini Ujud Evangelisasi Kesetiaan para diakon Semoga para diakon, dengan kesetiaannya pada pelayanan Sabda Tuhan dan orang miskin, bisa menjadi simbol Gereja yang inspiratif dan menggugah semangat umat. Kami mohon… Ujud Gereja Indonesia Maria Bunda Keteguhan Hati Semoga di tengah kebingungan dan ketidakpastian, umat Katolik mau meneladan Bunda Maria sebagai Bunda Keteguhan Hati. Kami mohon… Ujud Khusus Bunda Maria menyertai kami, untuk dipersatukan dengan Sang Putera dalam mengupayakan keadilan bagi seluruh bangsa kami. Kami mohon… Amin
BeritaDuka Cita: Matinya Nurani di Musibah Erupsi Semeru. Tren. 24/12/2021, 07:00 WIB.
Filipi 3 - Pernahkah kita kehilangan orang yang sangat kita kasihi? Bagaimana rasanya? Atau mungkin saat ini kita sedang merasakannya. Dihibur orang, pasti. Banyak orang datang menghibur dan menguatkan, tapi yang dihibur merasa seperti hampa semuanya. Toh tidak mampu mengembalikan apa yang sudah terjadi. Berdukacita? Pasti! Karena kita manusia daging. Dukacita adalah hal yang tidak bisa dihindari oleh semua manusia, termasuk orang percaya. Terutama kehilangan orang yang sangat kita kasihi di saat kita "tidak siap." Orang Kristen harus tetap siap. Renungan Tetapi, sebagai orang percaya, kita harus tetap bersukacita meski sedang berduka. Saat kita berduka adalah saat kita membuktikan ucapan penghiburan kita kepada orang yang berduka. Seperti yang menjadi bagian atau giliran yang sedang kita rasakan. Itulah waktu kita dan itulah waktu teman, saudara kita, atau orang lain. Maka kita harus membuktikan khotbah dan penghiburan bahwa kita harus bersukacita dalam segala hal, kepada dunia. Baik suka maupun duka. Baik senang, maupun tegang, baik bahagia, maupun dalam bahaya, tetap bersukacita. Kepada jemaat di Filipi, Rasul Paulus menasihati agar mereka bersukacita senantiasa di dalam firman Tuhan hari ini. "Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah dalam Tuhan." ay 1a_ Paulus menulis nesihat ini, berdasarkan pengalaman hidupnya. Bukan "mengarang bebas," sekedar kata-kata penghiburan. Dia juga sedang sangat menderita. Bayangkan, dia tidak bersalah, tapi dia dipenjara bertahun-tahun. Belum lagi penindasan karena iri, dengki dan intimidaai kepadanya, baik di dalam maupun di luar penjara. Paulus juga dikejar-kejar untuk dibunuh. Dalam perjalanan pelayarannya, Paulus beberapa kali hampir tenggelam. Kapalnya kandas dll. Pergumulan dan dukacita Epafroditus lain lagi. Dia harus menantang dan melewati "bayang maut" yang mengancam nyawanya. Hal yang sama juga berlaku atas kehidupan kita. Kita memiliki gumul juang hidup yang berbeda-beda. Berat ringannya sebenarnya sama. Tapi Tuhan mengizinkan semua terjadi sebatas kemampuan kita. Kalau kita mengalami pergumulan yang sepertinya jauh lebih berat dari orang lain, itu artinya kita adalah orang pilihan, istimewa dan kesayangan Allah. Jadi, dukacita jangan menguasai sukacita. Sukacitalah yang harus berkuasa atas dukacita jika kita bersyukur karena kita diberkarti, itu tanpa makna. Tapi jika kita terus dan tetap bersyukur meski berat beban menekan, dukacita menerjang, badai menderu, itu berarti sukacita kita menjadi penuh dan sempurna. Seperti yang terjadi pada Paulus dan Epafroditus dan banyak hamba Tuhan lainnya. Ingatlah bahwa Tuhan selalu memiliki rencana yang indah mulia, dahsyat dan luar biasa di balik alam kelam yang menimpa hidup kita. Pasti akan ada pelangi kasih yang tiada tara, Tuhan sediakan bagi kita. Asal kita tetap dalam identitas Kekristenan kita, yakni BERSUKACITA. Sukacita kita adalah "Sukacita Dalam Tuhan." Bukan sukacita atas kesengsaraan orang lain. Tapi sukacita kita adalah sukacita yang menyukacitakan Tuhan dan menguatkan serta membahagiakan sesama dalam situasi dan kondisi apapun juga. Tuhan tidak mengajarkan bersukacita hanya saat dapat berkat, senang, tenang dan bahagia. Tapi dalam segala hal. Baik dan tidak baik keadaannya, kita harus bersukacita. Memang, bersukacita dalam penderitaan, tidak segampang mengucapkan dan mengharapkannya. Tapi pasti akan seindah pelangi jika kita tetap bersukacita walau berdukacita, menderita dan bergumul dalam hidup ini. Karena itu, sebagai keluarga dan umat Kristen, jaga jati diri dan _life style_ kita yakni bersukacita dalam segala hal. Bukan bersukacita di atas penderitaan orang lain. Jika kita selalu hidup dalam sukacita dan membawa sukacita bagi orang lain, maka Tuhan Yesus akan bersukacita atas sukacita kita. Tuhan pasti akan menolong, memberkati dan menyertai hidup kita secara luar biasa dalam segala hal dan membuat segala sesuatu, indah pada waktunya. Amin DOA Tuhan Yesus, teguhkan kami agar selalu hidup sukacita meski berduka dan bergumul berat. Berkatilah kami agar jadi berkat bagi semua orang. Amin
KhotbahPemakaman Mazmur 119:49-50 Janji Penghiburan DEAR PELANGI. Blog yang berbagi Spirit, Informasi dan Inspirasi melalui Firman Tuhan dan Suka Duka Kehidupan Hari ini kita diperhadapkan dengan kematian. Akhir - akhir ini peristiwa kematian terjadi di mana - mana. Kematian sungguh membawa dukacita di hati keluarga. Suka dan duka
Penghiburan Kepada keluarga Bp. Yolandita Sembiring. Senin 22 Juni 2015. GBKP. Pekanbaru. Kejadian 25 7- 11 BERKAT ALLAH DALAM DUKA CITA Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus … Kematian bukanlah peristiwa yang baru dan asing bagi kita. Bagi banyak orang, kematian adalah sesuatu yang menakutkan dan karena itu, segala usaha dan upaya manusia berusaha menghindari apa yang disebut kematian. Tetapi kita mengetahui, kematian tidaklah memandang umur dan keadaan manusia. Kematian bisa saja datang kapan saja dan dalam situasi hidup yang bagaimanapun dan sangat luarbiasa rancangan Allah terhadap manusia karena manusia tidak dapat dengan persis mengetahui kapan kematian terjadi artinya hanya Tuhanlah yang mengetahui kapan ajal seseorang tiba. Oleh itu, sewajarnyalah manusia mengucap syukur atas umur panjang yang Tuhan berikan, akan tetapi walau demikian maka setua apapun seseorang, apabila ia meninggal, keluarga yang ditinggalkan pastilah akan berduka, akan ada ratap tangis dan rasa sedih karena ditinggalkan untuk selamanya. Kenapakah perasaan kehilangan itu mendatangkan duka ? Karena memori kita mengundang untuk mengingat seluruh kehidupan orang yang meningglkan kita, memori kita mengenang segala perbuatan – perbuatannya semasa hidupnya, pada saat itulah kesedihan itu datang, terlebih – lebih jika yang meninggal tersebut adalah orang yang sangat dekat dengan kita, dimana kita terikat akan hubungan emotional yang sangat dekat. Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus … Dalam bacaan kita Kej 25 7 – 11 dikisahkan tentang kematian Abraham, sedikit yang saya ingin sampaikan tentang Abraham Ia dikenal sebagai bapa dari segala orang percaya, bahkan disebut dengan bapak segala orang beriman. Meninggal ketika rambutnya telah memutih dan pada umur yang sangat tua yaitu pada umur 175 thn, yang didahului oleh istrinya Sara pada umur 127 Thn. Namun Kendatipun peristiwa kematian Abraham dalam usia yang sangat tua, peristiwa kematiannya tetap membuat anaknya, sanak saudaranya dan para sahabatnya merasa kehilangan, karena Abraham memiliki sosok atau pribadi dan jati diri yang teguh dalam iman, baik dan setia kepada Allah. Mengingat dan mengenang perbuatan Abraham yang demikian, anaknya, sanak saudaranya dan para sahabatnya pastilah berduka dan kendatipun kisah ini tidak tertulis dalam Alkitab, tapi kita tau, bahwa mereka sama seperti kita yang adalah manusia biasa, mereka juga pasti berdukacita. Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus … Jika saat ini, di tengah ibadah penghiburan ini, kita teringat akan sosok almarhum dan membuat kita bersedih hal itu sangat wajar namun demikian kita juga harus mengingat khabar suka cita yang menyapa kita bahwa orang yang telah mati akan berada di sisi Tuhan kita, terlebih jika kematian itu adalah kematian orang yang percaya kepada Kristus dan kabar suka cita yang dikatakan bacaan kita dalam Kej 25 7 – 11 bahwa Allah memberkati seluruh keturunan Abraham. Alkitab berkata, bahwa setelah Abraham meninggal, Tuhan Allah tetap memberkati Ishak. Seorang anak yang taat kepada ayahnya dan sangat mengashi ayahnya dan ternyata Ishak tidak sangat terlarut dalam duka yang berkepanjangan, oleh karena ia tau Allah mengasihi ayahnya Abraham. Tuhan Allah, memberkati Ishak sepeninggal Abraham. Oleh itu dalam dukacita saat inipun, Firman Tuhan ini yang kita telah baca kita aminkan karena firman ini juga berlaku dalam hidup kita dan juga didalam kehidupan keluarga Bp. Yolandita. Amin … ? Saudara ang dikasihi Tuhan Yesus Kristus … Sebagai penutup dalam renungan ini saya ingin menyampaikan kepada kita sekalian, Sekalipun kita harus merasa sangat kehilangan atas meninggalnya orang tua atau siapa saja dari keluarga yang sangat kita sayangi. Ada satu hal yang harus kita ingat bahwa kematian bukanlah akhir dari kasih karunia Tuhan. Jika orang tua yang kita kasihi telah meninggal dalam usia yang sudah lanjut maka hal itu adalah juga kasih karunia Tuhan, dan jikalaupun dia telah pergi untuk selamanya dan meninggalkan kita, maka itu bukanlah akhir dari berkat Tuhan. Tuhan yang maha baik, adalah Tuhan yang penuh dengan kasih setia dan kasihNya tidak pernah berobah, dahulu, kini dan untuk selamanya, kasih itulah pula yang akan menjadi kekuatan dan pengharapan bagi keluarga untuk meneruskan perjalan hidup ini ke depan. Diberkatilah keluarga yang berduka oleh Tuhan kita. Amin Pekanbaru 22 Juni 2015.
RENUNGANSYUKUR 40 HARI (Lukas 8:22-25) Seorang ibu sangat berduka karena kematian anak lelaki satu - satunya. Ia menangis sepanjang waktu meratapi nasibnya. Ia pergi kepada orang tua yang bijak di kampungnya dan berkata: "aku tidak akan pernah bahagia kecuali anakku hidup kembali".
100% found this document useful 1 vote315 views3 pagesDescriptionUmdatul Ahkam Hadits Nomor 40Original TitleKitab Umdatul Ahkam Hadist 40Copyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote315 views3 pagesKitab Umdatul Ahkam Hadist 40Original TitleKitab Umdatul Ahkam Hadist 40Jump to Page You are on page 1of 3Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
PenghiburanDuka Cita. Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. 1 Tesalonika 5:16-18. Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Ibrani 10:35.
RENUNGAN INSPIRASI Seorang penyair pernah menuliskan, "Hal yang membuatmu tertawa suatu saat akan membuatmu menangis, dan apa yang kini membuatmu menangis adalah hal yang nanti akan membuatmu tertawa." Tertawa dan menangis adalah hal yang sehat dan normal dalam hidup manusia. Memang ada beberapa orang, yang karena begitu sering mengalami kegetiran dalam hidup mengatakan, "air mata saya sudah kering." Ini adalah suatu pertanda ada sesuatu yang tidak beres sedang terjadi di dalam jiwa mereka. Mereka menyangkali perasaan mereka sendiri dan berusaha untuk tegar tanpa bantuan orang lain, termasuk Tuhan. Dalam khotbah Tuhan Yesus di bukit, Dia menyebutkan dukacita sebagai salah satu ciri orang yang disebut berbahagia. Apa yang dimaksudkan oleh Yesus? Kata “berdukacita” yang dimaksud adalah perasaan duka dan sedih yang mendalam karena mengalami perlakuan tidak adil, bukan karena kesalahan atau kebodohan sendiri. Dalam situasi dukacita seperti ini, Yesus berkata bahwa mereka kelak akan menerima penghiburan yang sejati dari Bapa di sorga. Sebagai murid Kristus, mungkin ada di antara kita yang sedang mengalami ketidakadilan, dicemooh karena melakukan kebenaran dan hidup taat kepada Firman. Bawalah perasaan dukacita Anda ke hadapan Tuhan. Yesus bukan hanya peduli, tapi Ia turut merasakan apa yang Anda rasakan. Ingatlah janji Tuhan, bahwa Ia sendiri akan memberikan penghiburan yang sejati di dalam hidup Anda. Penghiburan yang membuat iman Anda semakin teguh di dalam Tuhan. REFLEKSI DIRI 1. Apa janji Tuhan bagi kita yang sedang mengalami dukacita karena kebenaran-Nya? 2. Pernahkah Anda mengalami perasaan berduka karena kebenaran-Nya? Apa tindakan Anda dan bagaimana jawaban Tuhan dalam hidup Anda? POKOK DOA Bapa di sorga, aku bersyukur atas penghiburan Roh Kudus di dalam hidupku. Aku akan tetap setia untuk melakukan kebenaran-Mu di dalam hidupku, karena aku tahu pengharapanku di dalam-Mu tidak akan pernah sia-sia. Aku bersyukur karena air mataku telah Kau ubah menjadi mata air yang memancar keluar dari dalam kehidupanku. YANG HARUS DILAKUKAN Tetaplah setia dalam melakukan kebenaran Firman Tuhan, walaupun Anda diperlakukan tidak adil dan mengalami penindasan. Roh Kudus akan senantiasa menguatkan dan menghibur Anda.
Renungan Khotbah Kristen Pengucapan syukur Duka Filipi 4:13. DEAR PELANGI. Blog yang berbagi Spirit, Informasi dan Inspirasi melalui Firman Tuhan dan Suka Duka Kehidupan Keterbatasan mengetahui hari esok, dan lain - lain. 2. Allah itu tidak terbatas. Karena itu Allah sanggup untuk menolong kita. Tidak ada waktu sedetik pun di mana Allah
HIDUP DAN MATI ADALAH KEUNTUNGAN “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” Flp 1 21. Renungan penghiburan duka disampaikan dalam penguburan orang tua Nd. Hengki Sinuraya, Karben Sinuraya Bp. Anggel dan Aditiana Br Sinuraya. Saudara – saudari di dalam kasih Yesus Kristus Hari ini disini kita berkumpul dalam duka oleh karena orang tua yang terkasih dari saudara kita Nd. Hengki Br Sinuraya, Bp. Anggel Sinuraya dan Aditiana Br Sinuraya, yang kita kenal dengan Biring, Hengki atau Biring Anggel Br. Sembiring telah kembali ke Bapa disurga. Saudara – saudari dan keluarga besar Sinuraya yang terkasih Kami seluruh jemaat Rg. GBKP. Pekanbaru serta seluruh keluarga yang berkumpul disini, ikut turut berdukacita yang sedalam – dalamnya atas kembalinya orang tua yang kita kasihi dan kehadiran kami disini mengatakan bahwa bukan hanya keluarga yang berdukacita atas berpulangnya orang tua yang kita kasihi tetapi kami juga merasakan duka yang dirasakan oleh keluarga. Saudara – saudari dan keluarga yang berduka di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus Mungkin jikalau bisa, kita akan meminta kepada Tuhan “SUPAYA JANGAN ADA YANG DISEBUT DENGAN KEMATIAN”. Karena kematian akan selalu memberikan duka kepada keluarga yang ditinggalkan, sehingga duka itu membuat begitu banyak tangisan dan air mata yang keluar dari mata serta hati yang sangat terasa sesak diakibatkan oleh kematian tersebut. Tapi apakah permohonan yang kita sampaikan kepada Tuhan itu akan terkabul ? Tentu saja tidak. Tuhan tidak akan mengubah ketetapan yang telah Ia tetapkan tentang kematian dan kebangkitan dan kita mengetahui bahwa Kristus sendiri mengalami kematian dan kebangkitan. Jikalau demikian adanya, maka kita tahu bahwa kematian adalah kebangkitan dan kehidupan yang membawa kita kepada kehidupan yang kekal sama seperti Kristus dan oleh itu juga maka setiap orang percaya yang mati, juga akan bangkit dari kematian serta akan hidup di dalam kekekalan. Saudara – saudari dan keluarga yang berduka di dalam kasih Yesus Kristus Ada perlombaan yang disiarkan TV yaitu lomba sepeda lambat. Perlombaan ini berbeda dari lomba balap sepeda biasanya, yaitu saling berlomba cepat menuju garis finish, tetapi lomba ini adalah lomba yang paling lambat mencapai gais finish. Dalam lomba sepeda lambat ini para peserta harus mengayuh sepedanya, tetapi bukan untuk berebut sampai di garis finish, melainkan justru berlomba paling lambat sampai di garis finish. Oleh itu setiap peserta akan sangat berusaha menjaga keseimbangan tubuhnya agar tidak sampai terjatuh dan menyentuh tanah dan siapa yg paling lambat tiba di garis finish dengan kaki yang tidak pernah menyentuh tanah dialah menjadi pemenang dari lomba tersebut. Saudara – saudari yang terkasih Perlombaan ini tidak ubahnya seperti gambaran kehidupan manusia, bagaimana manusia berdaya upaya semaksimal mungkin untuk tetap dapat bertahan hidup serta berusaha menunda tiba di garis finish kematiannya. Ada yg berusaha dengan hidup sehat dengan cara berolahraga, mengatur pola makan hidup sehat makan vegetarian, tidur teratur, bekerja teratur, jika sakit sampai berobat ke luar negri, dsb, tetapi apapun itu usaha yang dilakukan manusia untuk dapat hidup tetapi pada akhirnya manusia selalu tiba digaris finish kematiannya. Dengan jelas Alkitab mengatakan bahwa semua manusia akan menemui ajalnya dan sering sekali kita melupakan bahwa kematian itu pasti dan usaha yang kita lakukan hanyalah bersifat penundaan akan kematian. Saudara – saudari dan keluarga yang berduka Orang tua yang kita kasihi telah lama menahan derita penyakit yang ia alami dan kami tahu bahwa usaha pengobatan dan perawatan yang dilakukan oleh keluarga telah sangat baik. Tetapi walau demikian jangan berkecil hati jika orang tua yang kita kasihi akhirnya menemui ajalnya. Di dalam iman percaya kita mengaminkan apa yang terjadi dan mengakui bahwa semua itu adalah kehendak Tuhan Allah kita. Aminkanlah bahwa kehidupan dan kematian menjadi kodrat bagian kehidupan manusia dan sebagai pengikut Kristus, kita mengaminkan seperti Paulus berkata bahwa “HIDUP ADALAH KRISTUS DAN MATI ADALAH KRISTUS” dan kita memaknainya dalam hidup yang memuliakan Tuhan dan jika saatnya kita mati maka kematian kitapun memuliakan Tuhan. Saudara – saudari dan keluarga besar Sinuraya yang terkasih di dalam Tuhan Berbahagialah atas orang tua kita yang telah kembali kepada Tuhannya, karena kita tau selama hidupnya ia telah memuliakan Tuhan dengan menerima Kristus sebagai juru selamatnya. Saya sendiri yang membatis orang tua kita ini dan di dalam pengakuannya ia sungguh percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah juru selamatnya dan oleh itulah jugalah saya berkata kepada keluarga berbahagialah sebab sungguh berharga kematian orang yang percaya kepadaNya. Saudara – saudari dan keluarga yang berduka di dalam kasih Tuhan Kita yang hidup pada saat ini akan juga mengakhiri hidup ini, kapankah akan berakhir mungkin beberapa puluh tahun kedepan, mungkin belasan tahun kedepan atau mungkin sebentar lagi. Tetapi ntah kapan pun kematian itu datang biarlah ia datang tetapi selama kita hidu, marilah kita hidup dengan memuliakan Tuhan dan memegang teguh prinsip seperti Paulus berkata ” HIDUP ATAU MATI ADALAH KEUNTUNGAN”. Demikianlah saudara – saudari dan keluarga yang terkasih di dalam Tuhan kita Yesus Kristus Saya mengakhiri renungan penggiburan duka ini sampai disini dan kiranya Tuhan memberkati firmanNya bagi keluarga dan bagi kita semua. Berbahagialah orang yang mati di dalam imannya sebab Tuhan akan menempatkan ia di dalam kerjaan sorga yang telah Ia persiapkan bagi seluruh anak – anakNya. Amin. Pdt. Israel H Sembiring. STh. Pekanbaru. 14 Sept 2016.
WPYus. l0zn4as8b0.pages.dev/100l0zn4as8b0.pages.dev/103l0zn4as8b0.pages.dev/194l0zn4as8b0.pages.dev/432l0zn4as8b0.pages.dev/432l0zn4as8b0.pages.dev/85l0zn4as8b0.pages.dev/415l0zn4as8b0.pages.dev/309
khotbah 40 hari duka cita